
Padang ,Sumbarinvestigasi.com – H. SYAFRIZEN SH ,Dalam Ceramah menyampaika pesan Dirbinmas Polda Sumbar Kombes Pol Teddy Rayendra S. I. K, M. I. K
mengharapkan lebih banyak Polisi Dai Kamtibmas di tahun 2025
Para Bhabinkamtibmas juga selaku Dai kamtibmas lebih meningkat hadir ditengah tengah Masyarakat binaannya
seperti yg dilakukan
Kompol Syafrizen. SH
Datuk Rang Batuah
PS Kasubdit bhabinkamtibmas Dit Binmas Polda Sumbar
Dipenghujung Tahun 2024 berikan Kultum Zuhur
Selasa tgl 31 Desember 2024 ba’da Shalat Zuhur di Mesjid Ar-Rahman Polda Sumbar
Dengan Tema”
*Jangan Sekutu kan Allaah dg Apapun dikatakan Syirik Hukum nya Haram dan Kafir*”
Landasan QS Al An’am 6 ayat 151
Terjemahan nya
“Katakanlah (Muhammad), “Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. *Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun*, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti.”
Moment sambut Natal dan Tahun baru
Bahwa kita hidup dinegara Indonesia Yg berdasarkan Pancasila maka kita hidup dalam keberagaman agama yg berbeda, Adat budaya dan bersuku-suku yang berbeda maka selaku warga negara yg baik kita harus saling menghormati dan menghargai serta saling tolong menolong dalam hubungan Sosial dan Kemanusiaan ( Hubungan Muamalah) misalnya ada teman dan tetangga kita yg berbeda agama dan suku dan budaya nya dalam kehidupan mengalami susah hidup nya dan butuh bantuan wajib kita bantu dan saling tolong Menolong sesuai kemampuan kita
Bila dia beribadah sesuai agama dan keyakinan nya maka kita tidak boleh mengganggu
Tetapi berhubungan dengan Aqidah Keyakinan beragama kita tidak ada konfromi tidak ada Kerja sama silakan laksanakan sesuai ajaran agama masing-masing
Maka bagi Umat Islam memiliki perjalanan Spriitual yg di alami Bagindo Muhammad Rasulullah Saw
Awal menyebarkan Ajaran agama Islam di tentang oleh Kaum Kafir Quraish Mekkah melarang menyebarkan nya
Dan berusaha ingin Meracuni dan membunuh Rasulullah tetapi tidak bisa dibunuhnya bahkan pengikutnya semakin Banyak
Tafsir Rinci
Allah Shubhanahu wa ta’alla menjelaskan dalam ayat -Nya yang pertama dengan firman -Nya:
قُلۡ يَٰٓأَيُّهَا ٱلۡكَٰفِرُونَ [ الكافرون: 1]
“Katakanlah: “Hai orang-orang kafir”. [al-Kafiruun/109: 1].
Panggilan ini mencakup bagi seluruh orang kafir yang ada dimuka bumi. Namun, pembicaraan yang ada dalam ayat ini ditujukan kepada kafir Quraisy.
Sebab Turunnya Ayat.
Sahabat Ibnu Abbas menjelaskan, “Sesungguhnya kafir Quraisy mereka menjanjikan kepada Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam akan memberi harta kekayaan yang banyak. Dan di daulat menjadi orang terkaya dikota Makah, lalu mereka akan menikahkan dengan wanita mana saja yang dikehendaki, namun dibalik itu semua mereka ada maunya. Mereka mengatakan, “Semua ini adalah persembahan dari kami untukmu wahai Muhammad. Dan sekarang berhentilah kamu dari mencela tuhan-tuhan kami dan jangan menyebutnya dengan kejelekan. Jika kamu tetap tidak mau, maka kami tawarkan satu lagi padamu, yaitu perjanjian antara kami dan kamu. Maka Nabi bertanya, “Apa perjanjianya? Mereka menjawab, “Engkau ikut menyembah tuhan-tuhan kami selama satu tahun, yaitu pada Latta dan Uzza, setelah itu kami ikut menyembah tuhanmu selama satu tahun pula”. Maka Allah Shubhanahu wa ta’alla menurunkan surat ini”. [1]
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
قُلْ يٰۤاَ يُّهَا الْكٰفِرُوْنَ
qul yaaa ayyuhal-kaafiruun
“Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir!”
(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لَاۤ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ
laaa a’budu maa ta’buduun
“Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,”
(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 2)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ
wa laaa angtum ‘aabiduuna maaa a’bud
“dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah,”
(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 3)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَاۤ اَنَاۡ عَا بِدٌ مَّا عَبَدْ تُّمْ
wa laaa ana ‘aabidum maa ‘abattum
“dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,”
(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 4)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَ لَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ
wa laaa angtum ‘aabiduuna maaa a’bud
“dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.”
(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 5)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لَـكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
lakum diinukum wa liya diin
“Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”
(QS. Al-Kafirun 109: Ayat 6)
Maka dalam Ajaran agama tidak ada toleransi
Bahwa Umat IsIam dalam ajarannya tidak boleh ikut ikutan dalam perayaan Ibadah agama lain
Bahkan dilarang mengucapkan seperti Selamat Natal dan Tahun baru krn barang siapa umat Islam mengucapkan Selamat Natal berarti mengakui Trinitas yang berarti Mengakui bahwa Tuhan 3 yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Ibu dan Tuhan Anak
Bahwa kita harus hati hati berkata kata karena hanya dengan kata kata bisa *menghalalkan sesuatu dan Mengharamkan sesuatu*
Contohnya
Dengan kata kata bisa menghalalkan wanita bisa digauli suami istri secara sah
*Aku Terima menikahi Anak Bapak dg Mahar seperangkat alat Shalat tunai*
Bila Mengucapkan dua Kalimat Syahadat
Ashaduallah illaha illallah
WaAshaduanna Muhammadar Rasulullah
Maka diucapkan ada saksi nya apakah serius atau pura pura maka yang mengucapkan tersebut sdh Sah menjadi Muslim
Maka berlaku bagi-Nya
diberikan haknya selaku Umat Islam bila miskin menerima zakat, infak dan sedekah dan kalau meninggal maka jenazahnya diselenggarakan secara IsIam Dimandikan, dikafani, dishalatkan dan dikuburkan
Bila seseoarang mengatakan kata kata
*Akui ceraikan engkau kpd istrinya* baik sengaja dan serius atau pura-pura
Maka jatuh talak nya maka. Haram menggauli istrinya
Termasuk kata kata mengucapkan selamat natal maka bagi Umat Islam yg memahami agama dg baik maka dikatakan Haram dan digolongkan Kafir bagi yg mengucapkan Selamat natal dan Tahun baru
Allaah Swt mengatakan dalam firmannya
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤـاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْـنِكُمْ وَلَا تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَـقَّ ۗ اِنَّمَا الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُوْلُ اللّٰهِ وَكَلِمَتُهٗ ۚ اَ لْقٰٮهَاۤ اِلٰى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِّنْهُ ۖ فَاٰ مِنُوْا بِا للّٰهِ وَرُسُلِهٖ ۗ وَلَا تَقُوْلُوْا ثَلٰثَةٌ ۗ اِنْتَهُوْا خَيْرًا لَّـكُمْ ۗ اِنَّمَا اللّٰهُ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ ۗ سُبْحٰنَهٗۤ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗ وَلَدٌ ۘ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ وَكَفٰى بِا للّٰهِ وَكِيْلًا
yaaa ahlal-kitaabi laa taghluu fii diinikum wa laa taquuluu ‘alallohi illal-haqq, innamal-masiihu ‘iisabnu maryama rosuulullohi wa kalimatuh, alqoohaaa ilaa maryama wa ruuhum min-hu fa aaminuu billaahi wa rusulih, wa laa taquuluu salaasah, ingtahuu khoirol lakum, innamallohu ilaahuw waahid, sub-haanahuuu ay yakuuna lahuu walad, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, wa kafaa billaahi wakiilaa
“Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih ‘Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan *janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga*,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.”
(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 171)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala tegas dan jelas menyampaikan dalam Firmanya sbb :
لَـقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَا لُوْۤا اِنَّ اللّٰهَ ثَا لِثُ ثَلٰثَةٍ ۘ وَمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّاۤ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ ۗ وَاِ نْ لَّمْ يَنْتَهُوْا عَمَّا يَقُوْلُوْنَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ عَذَا بٌ اَ لِيْمٌ
laqod kafarollaziina qooluuu innalloha saalisu salaasah, wa maa min ilaahin illaaa ilaahuw waahid, wa il lam yangtahuu ‘ammaa yaquuluuna layamassannallaziina kafaruu min-hum ‘azaabun aliim
“Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 73)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذْ قَا لَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَاَنْتَ قُلْتَ لِلنَّا سِ اتَّخِذُوْنِيْ وَاُ مِّيَ اِلٰهَيْنِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ قَا لَ سُبْحٰنَكَ مَا يَكُوْنُ لِيْۤ اَنْ اَقُوْلَ مَا لَـيْسَ لِيْ بِحَقٍّ ۗ اِنْ كُنْتُ قُلْتُهٗ فَقَدْ عَلِمْتَهٗ ۗ تَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِيْ وَلَاۤ اَعْلَمُ مَا فِيْ نَفْسِكَ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ عَلَّا مُ الْغُيُوْبِ
wa iz qoolallohu yaa ‘iisabna maryama a angta qulta lin-naasittakhizuunii wa ummiya ilaahaini ming duunillaah, qoola sub-haanaka maa yakuunu liii an aquula maa laisa lii bihaqq, ing kungtu qultuhuu fa qod ‘alimtah, ta’lamu maa fii nafsii wa laaa a’lamu maa fii nafsik, innaka angta ‘allaamul-ghuyuub
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai ‘Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan selain Allah?” (‘Isa) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”
(QS. Al-Ma’idah 5: Ayat 116)
Tetapi bagi Umat Islam yang beragama IsIam paham biasa biasa saja dg alasan menghargai dan Menghormati maka mengucapkan kalimat tersebut krn hidup dinegara Indonesia berdasarkan Pancasila berpaham Nasionalis dan Fluralisme (Menganggap Semua agama Sama benar nya)
Rasulullah pernah diingatkan Allaah SWT bahwa tugasmu Menyampaikan dan. Mengajak
Bukan Memaksa orang
Bahwa sesungguhnya Umat Kristiani baik pendeta dan Fastor sdh paham dan memaklumi bahwa dalam ajaran agama Islam bagi yg mengucapkan selamat Natal dijatuhi Hukum Syirik sehingga diharamkan dan dinyatakan Kafir
Jadi klu Umat Islam tidak Mengucapkan selamat kpd nya waktu merayakan hari Raya nya tidak apa apa sdh dimaklumi nya
Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua umat muslim : Penulis Perangkum
Wartawan Syamsurijon.SH