
PESISIR SELATAN – Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Muhammad Darda, menghadiri acara wisuda tahfiz Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh salah satu sekolah di Padang Marapalam, Kecamatan Lengayang hari ini.
Acara ini menjadi ajang yang sarat makna religius, menandai keberhasilan para santri dalam menghafal Al-Qur’an serta menunjukkan peran penting pendidikan agama dalam membentuk karakter generasi muda.
Dalam sambutannya, Muhammad Darda menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh santri yang diwisuda, sekaligus mengapresiasi kerja keras para guru dan orang tua yang telah mendampingi proses panjang tersebut.
Ia menekankan bahwa mencetak generasi penghafal Al-Qur’an bukanlah hal yang mudah, namun merupakan langkah mulia yang akan memberi manfaat besar bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.
“Wisuda ini bukan hanya tentang hafalan, tetapi tentang bagaimana Al-Qur’an meresap ke dalam jiwa anak-anak kita, membentuk akhlak dan kepribadian mereka. Inilah investasi jangka panjang yang hasilnya tidak hanya kita rasakan di dunia, tetapi juga di akhirat kelak,” ujar Darda.
Ia menambahkan, keberadaan para hafiz dan hafizah di tengah masyarakat harus dipandang sebagai modal sosial yang sangat penting. Mereka bukan hanya penjaga ayat-ayat suci, tetapi juga menjadi cahaya dalam kehidupan bermasyarakat yang sarat tantangan moral dan budaya hari ini.
“Kita harus mendukung tumbuhnya generasi Qur’ani ini. Pemerintah daerah perlu hadir lebih kuat, memberikan ruang, anggaran, dan perhatian untuk lembaga-lembaga pendidikan Islam, terutama rumah tahfiz dan madrasah yang sudah terbukti membentuk karakter unggul dan berintegritas,” tegasnya.
Kegiatan wisuda ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Camat Lengayang, para tokoh agama dan masyarakat, serta wali santri. Suasana haru menyelimuti acara ketika para santri melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil dan penuh keyakinan.
Muhammad Darda berharap agar kegiatan semacam ini terus dikembangkan dan menjadi budaya positif di tengah masyarakat. Ia juga mendorong agar sekolah-sekolah umum dan lembaga pendidikan formal lainnya membuka ruang untuk program tahfiz sebagai bagian dari pendidikan karakter.
“Ketika Al-Qur’an sudah menjadi bagian dari hidup anak-anak kita, maka kita tidak perlu khawatir dengan masa depan mereka. Insya Allah, mereka akan tumbuh sebagai pemimpin-pemimpin yang jujur, bertanggung jawab, dan berakhlakul karimah,” tutupnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat tahfiz, penghargaan kepada para pengajar, serta sesi doa bersama sebagai bentuk syukur atas kelancaran proses pendidikan Al-Qur’an yang dijalankan oleh sekolah tersebut.