
Sungai Rumbai – Inovasi layanan kesehatan kembali lahir dari ujung timur Sumatera Barat. RSUD Sungai Rumbai resmi meluncurkan “Kacio”, sebuah layanan berbasis pesan instan untuk mempercepat penanganan kasus tuberkulosis (TBC) di tengah masyarakat.
“Kacio”—yang berarti panggilan dalam bahasa Minang—bukan sekadar nama. Lewat nomor WhatsApp 0812-6771-426, masyarakat cukup mengirim pesan jika mengalami gejala batuk menahun, badan lemas, atau penurunan berat badan yang mencurigakan. Tim medis akan segera merespons dan, jika dibutuhkan, langsung melakukan kunjungan ke rumah pasien.
“Selama ini, banyak pasien enggan atau terlambat berobat karena berbagai kendala. Lewat Kacio, kami yang datang kepada mereka,” kata Direktur RSUD Sungai Rumbai, dr.Rujito.MKM
Layanan ini aktif 24 jam, tanpa biaya, dan menjangkau seluruh kecamatan di wilayah Dharmasraya. Inisiatif tersebut menjadi jawaban atas tantangan klasik dalam penanganan TBC: keterlambatan diagnosis dan pengobatan yang tak tuntas.
Menurut dr. Sujito, TBC bukan hanya soal medis. “Ada rasa malu, takut dikucilkan, dan jarak tempuh ke fasilitas kesehatan yang sering kali jadi tembok. Dengan Kacio, tembok itu kita dobrak,” ujarnya.
Petugas lapangan dari rumah sakit akan membawa alat diagnosis dan obat-obatan standar langsung ke rumah pasien. Prosedurnya ringkas, namun tetap mengacu pada pedoman Kementerian Kesehatan.
Program ini diharapkan menjadi percontohan di Sumatera Barat. “Kita ingin Kacio menjadi gerakan bersama, agar TBC tak lagi jadi momok tersembunyi,” tambahnya.
RSUD Sungai Rumbai menargetkan capaian nol kasus TBC laten pada 2030. Dengan langkah kecil seperti Kacio, harapan itu mulai dikejar hari ini—satu pesan WhatsApp pada satu nyawa yang diselamatkan.(*)