Oplus_131072
Sumbarinvestigasi.com|Pessel-Asmadi yang akrab Dipanggil Baden calon Wali Nagari Binjai Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan Kabupaten Pesisir Selatan nomor urut 3 menyampaikan Visi dan Misi nya dihadapan camat Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan ,Pj Wali Nagari Binjai Tapan,anggota Kapolsek,Babinsa, Ketua KAN, tokoh masyarakat dan tim sukses masing-masing Calon Wali Nagari, Selasa (09/11/2025), bertempat di lapangan Volly Ball Nagari Binjai
Pemilihan Wali Nagari (Pilwana) Binjai Kecamatan Ramah Ampek Hulu Tapan tinggal hitungan hari, dan tahapan Pilwana penyampaian visi dan misi para Calon Wali Nagari dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan Wali Nagari (PPWN) Nagari Binjai
Salah satu calon Wali Nagari Binjai,Asmadi yang biasa di sapa Baden nomor urut 3 merupakan sosok tokoh energik yang sudah terjun dan mendedikasikan pemikiran dan tenaganya untuk kemajuan Nagari Binjai.
Ia menegaskan komitmen untuk membangun Nagari Binjai Tapan yang maju, mandiri, dan berkelanjutan, dengan menekankan keseimbangan antara pembangunan fisik dan mental,spiritual masyarakat.
Asmadi menyampaikan bahwa visi tersebut akan diwujudkan melalui enam misi utama, yakni mewujudkan pemerintahan nagari yang bersih, transparan, dan akuntabel, mengoptimalkan BUMNag dan UMKM sebagai penggerak ekonomi lokal, mengembangkan potensi alam serta sumber daya nagari, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ekonomi,mengupayakan jaminan kesehatan masyarakat, serta menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan nyaman.
Menurutnya, pencapaian visi dan misi tersebut hanya dapat berhasil dengan dukungan penuh dari masyarakat dan seluruh pihak terkait.
Dalam penjelasannya, Asmadi juga menyoroti tantangan serius terkait alokasi dana Nagari untuk tahun-tahun mendatang. Ia merujuk pada PMK Nomor 17 Tahun 2025 yang mengatur bahwa dari total alokasi dana desa nasional sebesar Rp60 triliun, sebanyak Rp40 triliun dialihkan untuk angsuran Koperasi Merah Putih. Kebijakan tersebut menyebabkan dana desa secara nasional terpangkas 64 persen, sehingga pada tahun 2026 nagari hanya akan menerima 36 persen dari total anggaran. Jika dana Nagari Binjai Tapan sebesar Rp800 juta, maka yang tersisa hanya sekitar Rp288 juta—jumlah yang dinilai tidak akan cukup untuk pembiayaan operasional, termasuk honor perangkat Nagari hingga program BLT.
Menghadapi kondisi tersebut, Asmadi menegaskan pentingnya langkah alternatif untuk memperkuat kemandirian nagari. Jika dipercaya memimpin delapan tahun ke depan, ia berkomitmen mengoptimalkan BUMNag sebagai sumber Pendapatan Asli Nagari (PAN) setiap tahun, sekaligus memperjuangkan dukungan program melalui anggota dewan tingkat provinsi maupun Kabupaten
Upaya tersebut diarahkan untuk memastikan pembangunan strategis seperti jembatan, jalan usaha tani, dan fasilitas umum lainnya tetap dapat dilaksanakan meski terjadi pengurangan dana Nagari
Asmadi juga mengajak masyarakat menjaga suasana kondusif menjelang pemilihan, serta berharap proses demokrasi di Nagari Binjai Tapan berlangsung aman dan tertib. Ia menegaskan bahwa pemilihan ini merupakan momentum penting bagi masyarakat untuk menentukan arah pembangunan nagari menuju masa depan yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.(***)
![]()
