
Sumbarinvestigasi.com|Pessel-Masyarakat nelayan di Nagari Lansano Taratak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, menghadapi tantangan berat setelah banjir besar melanda sutera berapa bulan lalu.Selasa 14/7/2024
Banjir bandeng itu yang membawa batang-batang pohon hanyut ke laut.dan kapal nelayan terseret arus.sampai menjadi bangkai tenggelam ke dasar laut di area tepi pantai Nagari lansano Taratak itu.
Batang pohon dan bangkai kapal yang menghalangi ini membuat aktivitas nelayan terganggu dan mengancam sumber mata pencaharian utama para nelayan,Tarik pukat.
Pendi(60) salah satu Masyarakat Lansano, dan ketua nelayan menyatakan bahwa masyarakat telah berupaya keras membersihkan batang pohon serta bangkai kapal tersebut secara manual.
Kami semua bergotong royong setiap hari untuk membongkar batang-batang ini. Jika batang-batang ini tidak segera dibersihkan, kami tidak bisa memukat seperti biasa. Ini sangat mempengaruhi kehidupan kami karena memukat ikan adalah satu-satunya cara kami untuk menghidupi keluarga,” ujarnya.
Hal tersebut dikonfirmasi kepada wali nagari lansano Taratak Nopen Hedri,Ia mengatakan kepada awak media bahwa keluhan masyarakat ini sudah lama,dan wali nagari serta ketua nelayan sudah berupaya,mintak bantuan kepada pemerintah kabupaten seperti kepada dinas perikanan dan kelautan firdaus,untuk mencarikan solusi hal tersebut.
Namun hal tersebut,didatangi oleh penyuluh dinas terkait dari kabupaten,dan penyuluhan itu mengatakan, anggaran itu tidak ada di dinas kabupaten.upaya satu satunya kepada anggota DPRD provinsi Sumbar terangnya.
Dan dari pihak nagari wali sudah memberikan bantuan kepada ketua nelayan,dana sebanyak Rp 2,5 juta rupiah.supaya bisa membantu masyarakat yang goro tersebut.
Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah, untuk membantu masyarakat nelayan yang terdampak bencana alam. Bantuan segera sangat dibutuhkan agar kehidupan mereka bisa kembali stabil dan berkelanjutan.(Al/baron)