50 Kota Sumbar Investigasi.Com – “Mujua Tak dapek Diraih, Malang Tak Dapat DiTolak” Itu yang dirasakan oleh Maizul warga Mungo .Peristiwa kebakaran ini terjadi , tepatnya di Jorong Tabek Buruak kenagarian Andaleh Kecamatan Luak, kabupaten 50 kota Senin (12/7/21) sekitar pukul 05.30 wib.
Awak media Sumbar Investigasi mendatangi ke Lokasi mencari sumber Informasi yang dirangkum,Penghuni kontrakan ini bernama Maizul yang merupakan seorang wiraswasta serta kepemilikan usaha pelaminan.keterangan Maizul menuturkan bahwa satu rumah yang terbakar ini merupakan rumah kontrakan milik bapak Adi yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian”Pungkasnya.
Maizul menceritakan kronologis kejadian bahwa beliau kira kira jam 05.00 wib waktu subuh mengantarkan pelaminan dan peralatan ketempat acara helatan didaerah andaleh,tiga anak beliau masih tertidur lelap masing berumur 3 tahun dan 5 tahun dan kakaknya dikala itu, namun berita kebakaran rumahnya tersebut didapat dari salah satu warga melalui telpon genggamnya.
Maizul bergegas kembali ke rumah namun apadaya rumah beserta barang barang pelaminan ludes terbakar api.Semua barang barang didalamnya tidak bisa diselamatkan,surat surat berharga,buku sekolah dan surat penting laennya,cuman baju yang melekat ditubuh yang ada,”Tuturnya dengan raut sedih.
“Mobil kebakaran dari Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh turut dikerahkan memadamkan api,namun setelah 30 menit sejak kejadian api baru berhasil dipadamkan” ujar walinagari Andaleh Armen Sastra kepada wartawan, Senin (12/7/21).
Untung saja, dari kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa,”karna dikala ditinggalkan anak anak Maizul masih terlelap sebutnya.Kesigapan wali nagari andaleh ini patut diacungkan jempol pasalnya beliau segera membantu Maizul dalam musibah ini dengan mengasih bantuan sembako.
Diwaktu bersamaan itu kepedulian serta simpati sebuah Universitas UNRI juga hadir menyerahkan bantuan kepada keluarga korban.Mahasiswa UNRI ini kebetulan mengadakan kegiatan campusnya yang dinamai KKN UKERTA di nagari andaleh yang diketua oleh Febri lydiaivana.
Mahasiswa UNRI ini beranggotakan sepuluh orang melaksanakan KKN selama empat puluh hari tersebar dibeberapa jorong diandaleh,Febri lydiaivana menuturkan bantuan ini kami berikan atas keprihatinan kami terhadap warga yang mana kami melaksanakan Kegiatan ini,sumber dana yang kami kumpulkan buat membeli sembako merupakan hasil tabungan kami pribadi,”Tuturnya keawak media.
Informasi kebakaran ini juga sampai ke telinga Wakil Bupati 50 Rizki Kurniawan dan memerintahkan jajarannya buat membatu Maizul dalam musibah ini.Dinas sosial kabupaten 50 mendatangi Lokasi serta mendirikan tenda serta menyerahkan bantuan sembako dalam musibah ini.
“Buat sementara waktu kita berikan serta tindak lanjutnya akan kita usulkan bagaimana caranya kedepan ujar salah satu anggota dinas yang hadir dikala itu,”Ucapnya.
Saudara Meizul merupakan salah satu korban dari Sengketa Lahan Pusako tinggi Suku Piliang dengan Suku Bodi dari lima KK yang tergusur.akibat kalah dalam sengketa lahan Maizul Suku Piliang beserta keluarga yang Laen harus merelakan tanah beserta rumahnya yang belasan tahun mereka huni serta membesarkan keluarganya di lahan tersebut.
Simpati warga terhadap Maizul cukup besar karna banyak para warga yang datang menghampiri serta memberi ucapan turut prihatin menimpa musibah kebakaran terhadap keluarga Meizul.Harapannya beliau berharap kepada pemerintah ada pertolongan buat keluarganya karna nilai ditafsir lebih kurang 200 juta,”Ulasnya.
Meski belum sempat menjenguk keluarga korban akan tetapi saya turut bersedih, turut merasakan terhadap musibah yang menimpa warga kita itu. Kita harap, keluarga korban tetap tabah dan bersabar,” terangnya sang Wabup 50 ini.Maraknya kebakaran saat ini, tokoh Luak Limopuluah itu mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati, terutama terhadap api.
“Kepada masyarakat, tetap waspada. Sebelum meninggalkan rumah cek dulu, apakah ada api yang menyala. Padamkan kompor, matikan listrik. Insha Allah kita aman dan terhindar dari kebakaran,” Ucap Riski Kurniawan.
(Tim)