LIMAPULUH KOTA,SUMBAR INVESTIGASI.COM – Kisah pilu dan miris datang dari seorang ibu tua bernama Erna.beliau udah bertahun-tahun rela hidup tanpa listrik.
Awak media mencoba mendatangi kelokasi kediaman buk erna betul sekali prihal ini laporan dari warga tegarejo mereka hanya memiliki lampu minyak tanah buat menerangi ruangan rumahnya.
Erna bersama suaminya Pak Tiar (64)Thn memiliki anak tiga orang yang masih kecil,anak yang paling besar harus rela meninggalkan bangku pendidikan dikarnakan mereka tidak mempunyai biaya buat menyambung pendidikan,”Sahut Sang bapak.
Keluarga ini bertempat tinggal di Parak Lubang tega rejo Nagari tanjung gadang kecamatan Lareh Sago Halaban kabupaten lima puluh Kota.
Dua tahun yang lalu sebuah komunitas sosial S3(sedekah Seribu sehari) Payakumbuh,KMPI (komunitas Minang Peduli Indonesia) serta Ormas pengayom masyarakat (Pemuda Pancasila ) bersenergi buat membangun dan merenopasi kediaman keluarga ini, kediaman buk erna sumber dana yang didapat dari para donasi hamba allah(dana umat) yang terkumpul.
Tahap demi tahap rumah tersebut dilakukan pembenahan disemua lini, mulai dari mengganti atap rumah dikala hujan ditemukan titik kebocoran atap rumah ini,lantai yang mereka huni dulu merupakan lantai tanah namun semua itu telah kami atasi,”Ulas perwakilan pemuda pancasila bercerita.
Tidak hanya itu suami buk erna juga selama ini berkekurangan, bahkan dirinya hanya bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya dengan keluarganya tercintanya.
Pak Tiar mengungkapkan ke awak media “Ya sudah lama,dan bertahun rumah saya tidak dialiri listrik, karena memang tidak mempunyai uang serta sarana tiang listrik yang tidak memadai dikarnakan harus ada tiga tiang yang dilalui sebelum aliran listrik kerumahnya buat dipasang ” Ujar Tiar saat ditemui di rumahnya.
Kondisi rumahnya dalam keadaan gelap. Hanya ada sumber cahaya dari pintu dan jendela rumah dengan lampu minyak tanah menghiasi ruang rumahnya yang gelap gulita.
Gelapnya ruangan ditambah lagi karena rumah pak tiar dan erna cukup berjauhan dengan tetangga sekitar.saat di temui didalam kamar tidak ada lampu maupun saklar listrik sama sekali.Tembok yang berwarna dasar kuning pun sudah terlihat berlumut di beberapa sudut.
Harapan Pak Tiar ke awak media berharap ada perhatian khusus dari perangkat walinagari dan jorong setempat, karna setelah rumah ini diselesaikan oleh relawan kemanusiaan dari Kota Payakumbuh, Ada segelintir oknum yang berjanji akan memasukan aliran listrik kerumahnya namun habis Pemilu digelar, “Pungkasnya.
Dengan hati gembira dan berharap keinginan keluarga nampak ceriya dikala itu, namun dibalik cerita janji hanyalah tinggal janji yang mereka lontarkan ke semua dikala itu mendengar.
Keinginan dari Pak Tiar Bupati lima puluh Kota DT. H. Safarudin berharap bisa turun kelokasi kediamannya dikarnakan mereka tidak ingin lagi mendengar janji janji manis buat keluarganya,”Ujarnya dipenutup.
(Tim)