FPIISUMBAR.COM, PADANG – Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc. memberikan Webinar Gastronomi dengan Topik “Governor and Ambassadors: Prospek Pariwisata dan Isu yang Mempengaruhi Indonesia” yang diselenggarakan oleh Indonesia Gastronomi Association.
Hadir dalam webinar itu, gubernur Sumbar didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial dan Kepala Biro Humas Setda Sumbar, Hefdi di ruang kerja, Selasa (22/9/2020).
Gubernur Sumbar mengatakan Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia turut mempengaruhi perekonomian berbagai daerah, termasuk sektor pariwisata. Dari data BPS Sumatera Barat saja, sejak adanya Covid-19 hampir tak ada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Sumatera Barat.
Untuk mendongkrak kembali dunia pariwisata ditengah pandemi, berbagai kebijakan dikeluarkan pemangku kepentingan dengan tetap mengikuti prosedur aman Covid-19.
Dibukanya lagi kebebasan bepergian membuat pariwisata Sumbar kembali bergeliat. Terlepas dari kunjungan wisman, namun kunjungan wisatawan dari Nusantara terus mulai meningkat.
“Kondisi yang ada di Sumatera barat dari fakta kepariwisata kita banyak dari para wisatawan Nusantara sekitar 8 juta lebih kalau wisman sekita 10 ribu, kalau dihitung yang masuk ke Airport kita, di Sumbar,” ungkap Irwan Prayitno.
Promosi pariwisata Provinsi Sumatra Barat terus digencarkan dengan berharap adanya kunjungan wisatawan nusantara di masa pandemi Covid-19.
Sementara untuk wisatawan mancanegara masih menunggu kebijakan pemerintah pusat dan kebijakan negara-negara asal wisatawan, karena banyak negara masih sangat berhati-hati untuk mengizinkan warganya bepergian ke Indonesia.
“Semua itu kita lakukan agar pariwisata di Sumbar kembali membaik dan tentunya harus mematuhi protokol kesehatan,” tegas dia.
Tidak hanya itu, agar memberikan rasa aman kepada wisatawan, Pemprov Sumbar telah mengeluarkan Perda Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 merupakan Perda pertama di Indonesia yang satu-satunya provinsi yang memilikinya saat ini.
Dia berharap masyarakat bisa memahami Perda ini, saat Perda di implementasikan, sanksi tidak sampai terjadi karena semua masyarakat telah disiplin.
“Jadi kalau kita terus disiplin protokol kesehatan, maka tidak ada sanksi denda, tidak ada sanksi pidana dan kurungan penjara. Masyarakat sehat perekonomian pun jalan,” sebut Irwan Prayitno.
Pemprov Sumbar dan Pemkab dan Kota sampai saat ini tetap masif, mengimbau masyarakat agar tetap patuhi protokol kesehatan di daerah keramaian, pariwisata dan pasar. Bahkan hingga komplek-komplek menyampaikan pesan tentang mengajak masyarakat bahwa penting patuhi protokol kesehatan, agar tidak terpapar virus Corona.
Juga ada spanduk dan baliho di pasang terkait himbauan kepada masyarakat untuk slalu pakai masker hingga diumumkan kenagari-nagari dan ke desa agar tidak terpapar Virus Corona.
“Kita terus memberikan informasi dan upaya penyadaran betapa berbahayanya penyakit menular, seperti Covid-19,” ucapnya.
Bahkan di Sumatera Barat sudah ada “Kampung Tageh (Kampung Tangguh)” yang langsung memberikan edukasi pada warga setempat dan implementasi agar dapat menangkal Covid melalui komplek-komplek dan nagari maupun desa juga dilakukan.
“Kita perlu optimis bila saat pandemi ini, beriwisata harus ikut protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan insyaAllah tidak akan terpapar,” imbuh Irwan.
Ia berharap kondisi kembali normal dan kerinduan banyak orang terhadap pariwisata di Sumbar bisa terobati. Dengan demikian akan memberikan dampak ekonomi yang bagus bagi Sumbar, mengingat cukup banyak pelaku usaha yang harus gulung tikar akibat Covid-19 itu. (Tim)