50 Kota, Sumbar Investigasi.Com – Sungguh Malang seorang ibu tua ini yang merupakan hidup dibawah garis kemiskinan, Apakah masih ada kehidupan disekitar ibu tua ini tinggal. Tentu ada cuman melihat dari kejauhan serta dua telinga mendengar dari tetangga ke tetangga.
Kabupaten limapuluh Kota menjadi sorotan di Sumatera Barat, ibu malang ini tinggal digubuk reot lantai tanah, beratap dan dinding plastik. Beliau bernama Nurjani (75), warga Sibuladuang, Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luhak.
Sungguh malang Kehidupannya serta sangat memperhatinkan kenapa tidak ditahun 2021 masih ada warga luak 50 hidup di bawah garis kemiskinan, beliau tinggal di gubuk reot, beratapkan dan dindingnya dari terpal plastik bekas yang lebih banyak sobek, tanpa dilengkapi WC.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Nurjani bekerja sebagai pencari daun pisang kering untuk pembungkus gula aren. Rata-rata dapat memungut daun kerisik 3 kg perhari, dengan penghadilan hanya Rp5 ribu/kg. Sebesar itulah penghargaan pengerajin gula aren yang diberikan kepada Nurjani.
Sudah 7 tahun pekerjan itu digeluti Nurjani, tapi sekarang ia sudah semakin tua, kondisi fisik dan kesehatannya tidak seperti sebelumnya lagi, sudah nenurun, untuk berjalan saja sudah susah, kehidupannya semakin sulit.
Kini nenek tua yang bernama Nurjani hanya mengharapkan bantuan dari anak- anaknya yang kehidupannya pun pas pasan.Kondisi tempat tinggal Nurjani ini mengapung ke permukaan, berawal dari foto kondisi rumah ibu Nurjani di upload Femi trisna di WHATS APP Alumni SMA 1 Luhak angkatan 97,serta telah di datangi dari LSM sago peduli menghampiri kediaman beliau.
Sontak netrizen bertanya tanya kenapa ini dibiarkan? Apakah perangkat nagari tidak mendata warganya ato sekedar wacana buat kehidupannya saja.Nurjani jadi sorotan banyak mata melihat serta prihatin akan kehidupan nya. Ini jadi PR besar bagi pemimpin lima puluh kota dan jajarannya,apalagi dari dinas sosial 50 kota.
Dari Beberapa teman alumni banyak juga tersentuh hatinya dan gelar giat Baksos bedah rumah bekerja sama dengan Yayasan Perisai muslim dan juga Relawan Subaladuang Peduli. Ia ikut serta dalam kegiatan ini dengan semangat gotong royong. Warga juga antusias ikut membantu, ujar seorang Alumni SMA Negeri Luhak yang tidak menyebutkan namanya.
Ketua Yayasan Perisai Muslim, Ust Anton Pratama Ketua menjelaskan, kegiatan bedah rumah Nurjani ini adalah untuk membantu beliau yang juga saudara kita, beliau membutuhkan uluran tangan kita semua agar dapat tinggal ditempat yang lebih layak dari yang sebelumnya.
Tujuannya, agar kesehatannya lebih terjaga dan misi kita kedepannya sebagai orang Minangkabau diharapkan lebih peduli kepada sesama terutama dilingkungan sekitar kita, agar tidak ada lagi masyarakat kita terkhusus orang minang yang tinggal ditempat yang kurang layak, ujarnya.
Karena itu Ust.Anton Pratama mengajak rekan-rekannya mengumpulkan bansos. Kegiatan ini adalah yang pertama kali dilakukan yayasan perusahaan muslim di Sumbar.
“Harapan kita kedepannya apa bila ada lagi yang bisa kita bantu dan jika dana kita memadai insha allah akan kita bantu juga, cuma kita selesaikan dulu satu persatu”, ungkapnya.(*)