Sumbar Investigasi.com, Payakumbuh – Kabar baik kabupaten 50 kota dari Pemerintah pusat, melalui 5 Kementerian kembali melanjutkan pembangunan monumen nasional PDRI yang berlokasi di Koto Tinggi, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota.
Menurut informasi yang beredar dimedia elektronik
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa sudah mendatangi monumen PDRI di Koto Tinggi buat laporan ke Presiden Joko Widodo, untuk kelanjutan pembangunan gedung tersebut.
Sumbar investigasi Menemui pengurus Yayasan Perjuangan Peduli PDRI, Ferizal Ridwan sangat bangga atas kedatangan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa tersebut ke Limapuluh Kota “ujarnya”
“Selamat datang Pak Menteri …ujar mantan orang nomor dua di limo puluah kota ini. Alhamdulillah,”kata Ferizal Ridwan pada Jumat (9/4) siang. Sebagai pengurus YPP PDRI, Ferizal Ridwan sempat diminta Menteri Suharso Monoarfa untuk mendampinginya menuju monumen PDRI Koto Tinggi.
Namun kondisi kesehatan yang kurang baik ferizal Ridwan tidak bisa mendampingi Menteri menuju lokasi tempat menumen di bangun,” papar nya.
Namun dibalik kedatangan para pejabat dari pusat Jakarta ini merupakan suatu kebanggaan dan angin segar bagi masyarakat Limapuluh Kota,”sahut Ferizal Ridwan ke awak media Sumbar intivestigasi.
Putra Lareh Sago Halaban itu, memaparkan ke awak media ini sebuah penghargaan besar dari pusat buat kabupaten lima puluh kota serta tidak luput dengan melakukan musyawarah yang sangat panjang buat melanjutkan pembangunan monumen PDRI Koto Tinggi.
berkat perjuangan serta kegigihan dari pengurus YPP PDRI serta tokoh-tokoh Sumbar sejak 2017 lalu,akhirnya musyawarah dan lobi lobi dipusat tercapai juga,”sahuty mantan orang dua di kabupaten lima puluah.
Menteri Pendidikan saat itu Pak Muhadjir Effendi sempat datang ke Limapuluh Kota. Kemudian, akan mengevaluasi bahkan menghentikan pembangunan PDRI. Dari sana, pengurus YPP PDRI, tokoh Sumbar serta saya sebagai wakil bupati ikut kecewa dengan pernyataan Pak Menteri ketika itu,”kata Ferizal Ridwan.
Dari sana, Ferizal Ridwan pergi ke Jakarta. Mendatangi 5 kementerian untuk membahas, membicarakan dan melobi kembali pemerintah pusat untuk kelanjutan pembangunan monumen PDRI yang saat itu sedang terbengkalai.
Kementerian yang didatangi Buya Feri saat itu, yakni Menkopolhukam, Menteri Sosial, Menteri Pariwisata, Menteri Pertahanan dan Menteri Pendidikan. “Saya mendatangi 5 kementerian dengan membawa surat pernyataan Pemda atas permintaan kembali kelanjutan pembangunan monumen PDRI. Kebetulan Irfendi Arbi sedang naik haji, terpaksa surat yang dibawa saya yang tandatangani atas nama Bupati Limapuluh Kota. Alhamdulillah, perjuangan bolak-balik ke Jakarta untuk kelanjutan pembangunan monumen PDRI direstui pemerintah pusat,”kata pria yang akrab disapa Buya Peri itu.
Berkat perjuangan tersebut, pada 2019, Kementerian Pendidikan mengucurkan setidaknya Rp 32 Miliar anggaran untuk kelanjutan pembangunan fisik serta interior monumen PDRI. “Kelanjutan pembangunan monumen PDRI merupakan hasil penjajakan beberapa tahun lalu. Alhamdulillah kita bersyukur adanya keseriusan pemerintah pusat saat ini terhadap monumen PDRI,”ucap Buya Feri.
Pengurus YPP PDRI juga sudah menyiapkan lahan di Lareh Sago Halaban sebagai tindak lanjut untuk pembangunan PDRI yang masuk ke proyek strategis nasional. “Eks kebun teh, adalah salah satu titik perjalanan dari perjuangan PDRI. Lokasi ini juga disiapkan untuk proyek strategis nasional monumen PDRI,”jelas Ferizal Ridwan lagi. (Arul)
Editor : Musmulyadi