Sumbar Investigasi.com, Payakumbuh – Dengan hendak berniat meliput, Dua orang wartawan wilayah tugas Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota mendapatkan intimidasi dalam meliput wakil bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri pada, Selasa (16/3).
Namun Keduanya mendapat perlakuan tidak menyenangkan oleh oknum yang mengaku sebagai tim sukses pasangan Safaruddin- Rizki saat berada di ruang tunggu dinas wabup Limapuluh sekira pukul 14.30 Wib.
Mereka ditanya dari mana dan pada Pilkada 2020 lalu memilih calon yang mana. Perkataan yang berkesan intimidasi terhadap wartawan tersebut terkesan seolah-olah ingin menghalang-halangi kedua wartawan tersebut untuk meminta konfirmasi kepada orang nomor dua di Kabupaten Lima Puluh Kota itu,”ujarnya”
Akan tetapi kedua wartawan tersebut tidak bisa masuk ke ruangan wakil bupati. Walaupun kedatangan keduanya adalah untuk menunaikan proyeksi dari pimpinan redaksi tempat wartawan tersebut bertugas.”tutur salah satu rekan wartawan ke awak media Sumbar intivestigasi”
Akan tetapi perlakuan tidak menyenangkan yang diterima kedua wartawan itu ternyata tidak hanya berakhir di kantor bupati saja. Pada Rabu (17/3), pelecehan terhadap pekerja pers itu menjadi pembicaraan di Balai Wartawan Luak Limopuluah dan menimbulkan berbagai reaksi di kalangan wartawan.
Salah satu Wartawan TV yang bertugas di kota Payakumbuh serta Kabupaten Lima Puluh Kota, Ikhlasul Ihsan membenarkan terjadinya peristiwa yang tidak menyenangkan tersebut.”ujarnya”
“Memang benar, saat saya di ruang tunggu wabup bersama dua wartawan lain ada oknum timses yang menanyakan dari mana dan pilihan saya pada Pilkada 2020 lalu,” kata Ihsan.
Dia menyebut, tujuannya bertemu dengan orang nomor dua di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah untuk menunaikan tugas dari pimpinan redaksi tempatnya bekerja.
“Karena kejadian itu saya akhirnya batal melakukan klarifikasi dengan wabup,” katanya.ini merupakan hal yg tidak wajar diperlakukan disaat para wartawan akan meliput suatu kegiatan,karna saat ini bukanlah bulan politik,akan tetapi bulan seratus hari kerja semenjak pelantikan bupati dan wakil bupati bekerja buat pembangunan kabupaten Lima kota kedepannya.
Menanggapi kejadian itu, Sekretaris Balai Wartawan Luak Limopuluah, Rino Chandra menyesalkan adanya perlakuan intimidasi yang dilakukan oknum timses tersebut,dan tidak sepatutnya hal kecil ini bisa terjadi.
“namun secara prinsip jurnalis harus netral, sehingga pertanyaan dukung mendukung itu tidak pantas dilontarkan oleh orang-orang yang berada di sekitar wabup,” tutur Rino.
Menurutnya, kedatangan wartawan ke ruangan wabup itu adalah untuk menunaikan tugas jurnalis sesuai dengan arahan redaksi.
“Tindakan ini tentunya merusak citra Rizki Kurniawan sebagai Wakil Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota,” tegas dia.
Wakil Koordinator BW Luak Limopuluah, Mardikola Tri Rahmad juga mengeluarkan pernyataan keras atas tindakan tidak menyenangkan yang diterima wartawan tersebut.
“Yang jelas RIzki Kurniawan N adalah Wakil Bupati Lima Puluh Kota, milik warga Lima Puluh Kota dan bukan hanya milik oknum timses. Apalagi kawan-kawan wartawan yang datang menjalankan tugas jurnalis,” tegasnya.
Untuk mengantisipasi hal serupa kembali terjadi ke depannya, dia berharap kepala daerah untuk memberikan edukasi terhadap orang-orang di sekitarnya maupun staff untuk dapat bekerja profesional dan tidak menutup ruang terhadap warga Lima Puluh Kota apalagi wartawan untuk melakukan konfirmasi.
Sementara itu, Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Rizki Kurniawan N yang dikonformasi terkait peristiwa itu mengaku tidak mengetahuinya.
“Carilah siapa oknumnya. Karena semua orang bisa mengaku timses. Di pintu masuk ruangan saya ada Eko, Buya, Mulyadi, dan Doni,” katanya melalui pesan singkat WhatsApp.
Menurutnya, staff yang resmi di ruangannya adalah empat orang tersebut. Selain orang-orang itu tidak ada staff resmi.
“Yang lain saya tidak tahu. Silahkan konfirmasi ke orang bersangkutan saja,” ujar bapak nomor dua di kabupaten lima puluh tersebut”. (Arul)